Indonesia dan Dunia telah berhasil melewati pandemi COVID-19 dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Tidak hanya berdampak pada kondisi ekonomi dan sosial masyarakat, pandemi ini juga berdampak dan menjadi tantangan yang sangat besar bagi sistem kesehatan Dunia dan Indonesia. Dalam waktu singkat regulasi baru dibuat yang bertujuan untuk mencegah penyebaran dan penularan, mengurangi morbiditas dan mortalitas akibat COVID-19.
Salah satu regulasi dan langkah pengendalian COVID-19 adalah dengan pelaksanaan Vaksinasi COVID-19. Vaksinasi ini diharapkan dapat membentuk kekebalan individu dan kekebalan kelompok (herd immunity) di masyarakat. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI melakukan studi evaluasi efektivitas vaksin 71.455 tenaga kesehatan di DKI Jakarta periode Januari-Juni 2021, disebutkan bahwa vaksin mampu menurunkan risiko terinfeksi COVID-19, serta mengurangi perawatan dan kematian pada tenaga kesehatan. Tak hanya itu, studi di US juga menyebutkan bahwa vaksinasi mengurangi jumlah kasus baru sebesar 4 juta kasus serta mengurangi perawatan rumah sakit sebesar 0,12 juta kasus. Semua data ini menunjukkan bahwa vaksinasi memiliki peran penting dalam pengendalian pandemi COVID-19.
Seiring dengan terkontrolnya kasus COVID-19 di Indonesia, Dinas Kesehatan melaporkan munculnya kembali (re-emerging) beberapa penyakit menular di berbagai wilayah di Indonesia, diantaranya polio, dipteri, campak, rubella dan lainnya. Berkaca dari kejadian pandemi COVID-19 dan pandemi lain sebelumnya, tentunya semua lapisan masyarakat termasuk tenaga kesehatan dan lainnya, tidak ingin kejadian serupa terulang kembali.
Kesempatan untuk merasakan pandemi COVID-19 dapat menjadi peluang untuk membangun dan memperkuat kembali sistem pengendalian penyakit di Indonesia yang salah satunya adalah dengan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan vaksinasi guna membentuk membentuk dan meningkatkan kekebalan individu dan kelompok terhadap suatu penyakit.
Lalu, vaksinasi apa saja yang dianjurkan oleh Pemerintah? Mari kita simak penjelasan berikut.
Pengertian Vaksinasi
Vaksinasi merupakan proses pemberian vaksin dengan cara disuntikkan, diteteskan ke dalam mulut, dan cara lainnya untuk meningkatkan/ menimbulkan antibodi pada tubuh untuk menghasilkan kekebalan terhadap penyakit tertentu.
Selain vaksinasi ada penamaan lain yang biasa digunakan oleh masyarakat, yakni Imunsasi. Tahukah anda bahwa Vaksinasi dan Imunisasi merupakan dua penamaan yang berbeda, mari simak penjelasan berikut.
Pengertian Imunisasi
asdfgImunisasi berasal dari kata imun yakni kebal atau resisten. Imunisasi merupakan proses dalam tubuh agar seseorang memiliki kekebalan terhadap suatu penyakit, sehingga apabila terpapar dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami keluhan ringan.
Pengertian Vaksin
asdfgVaksin merupakan produk biologi berupa antigen bakteri atau virus yang sudah dimatikan, masih hidup namun dilemahkan, masih utuh atau bagiannya, atau yang telah diolah, yang jika diberikan kepada seseorang dapat menimbulkan kekebalan secara aktif terhadap penyakit tertentu.
Manfaat Vaksinasi
- Merangsang pembentukan sistem kekebalan tubuh.
- Mengurangi risiko penularan penyakit berbahaya yang dapat menyebabkan morbiditas/ kecacatan permanen atau menimbulkan kematian.
- Mengruangi risiko keparahan penyakit. Seseorang yang telah divaksin masih mungkin terserang penyakit namun diharapkan penyakit yang timbul jauh lebih ringan dan berlangusng singkat.
- Mencapai kekebalan kelompok/ herd immunity.
Hal-Hal yang Harus Dilakukan Sebelum dan Setelah Melakukan Vaksinasi
Secara umum hal yang harus dilakukan sebelum vaksinasi yakni :
- Memastikan tubuh dalam kondisi layak vaksin atau sehat. Anda dapat melakukan konsultasi dengan Dokter terlebih dahulu.
- Informasikan dokter atau petugas vaksinasi mengenai kondisi kesehatan diri, riwayat penyakit, riwayat pengobatan, serta alergi.
- Tidak olahraga berlebihan.
- Istirahat atau tidur cukup.
- Kebutuhan nutrisi terpenuhi.
- Hindari konsumsi alkohol.
Sedangkan, hal yang harus dilakukan setelah vaksinasi yakni :
- Memperhatikan efek samping vaksin. Anda harus mengetahui efek samping ringan atau berat yang membutuhkan penanganan khusus pasca vaksinasi.
- Meredakan efek samping vaksin.
- Tetap menerapkan pola hidup sehat yang baik dan benar.
- Melakukan vaksinasi jenis lain yang disarankan oleh Pemerintah
Vaksinasi Anak dan Dewasa
Masih lemahnya kondisi kekebalan tubuh anak di usia dini, menyebabkan vaksinasi berperan penting untuk melindungi anak pada usia rentan dari berbagai macam penyakit. Pada anak, terdapat vaksinasi wajib/ dasar yang baik dilakukan sesuai dengan usianya untuk mencegah penyakit berbahaya yang dapat menyerang tubuh dan menimbulkan keluhan berat/ kompikasi. Vaksin wajib tersebut yakni : hepatitis B, polio, BCG, campak-rubella, DPT-HB-HiB. Vaksinasi lanjutan atau vaksinasi tambahan lainnya sangat disarankan untuk memberikan perlindungan terbaik. Tak hanya anak, orang dewasa pun membutuhkan kekebalan untuk mencegah penyakit infeksi lainnya.
Berikut beberapa jenis vaksin yang disarankan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) untuk dilakukan pada anak dan dewasa :
1. Hepatitis B Pada Anak dan Dewasa
Merupakan vaksin untuk mencegah infeksi virus hepatitis B yang dapat menyebabkan penyakit hati. Vaksin hepatitis B diberikan segera setelah bayi lahir, sebelum berusia 24 jam. Vaksin selanjutnya diberikan saat berusia 2, 3 dan 4 bulan. Pada orang dewasa, Vaksin hepatitis B sangat dianjurkan bagi kelompok risiko tinggi, seperti, tenaga kesehatan, pasien dengan gangguan ginjal kronik termasuk yang sedang hemodialisis, pasien dengan dengan gangguan hati kronik, atau pasien dengan kondisi imunokompromais. Pemberian vaksin hepatitis B membutuhkan tiga suntikan, yakni pada bulan ke-0, 1, dan 6.
2. Vaksin Polio Oral (OPV) dan Vaksin Polio Suntik (IPV) Pada Anak
Berfungsi mencegah penyakit polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan permanen dan kematian pada anak. Vaksin OPV diberikan segera setelah lahir jika lahir di fasilitas kesehatan atau saat kunjungan pertama sebelum memasuki usia 2 bulan. Vaksinasi polio ini diulang bersamaan dengan vaksin DTP saat usia 2, 3, dan 4 bulan. Vaksin IPV minimal diberikan 2 kali sebelum berumur 1 tahun bersama DTwP atau DTaP.
3. Vaksin BCG Pada Anak
Bermanfaat mencegah tuberkulosis atau yang sering dikenal dengan TBC. Vaksin ini dianjurkan diberikan segera setelah lahir atau segera mungkin sebelum bayi berumur 1 bulan.
4. Vaksin DTP (Difteri, Tetanus, Pertusis) Pada Anak dan Dewasa
Vaksin DPT diberikan kepada anak saat berusia 2, 3, dan, 4 bulan. Booster pertama diberikan pada usia 18 bulan. Booster berikutnya diberikan pada usia 5 – 7 tahun. Umur 7 tahun atau lebih menggunakan vaksin Td atau Tdap. Booster selanjutnya pada umur 10 – 18 tahun. Booster Td pada dewasa dapat diberikan setiap 10 tahun.
5. HiB (Haemophilus Influenzae Tipe B) Pada Anak
Untuk mencegah penyakit meningitis dan pneumonia. Anak diberikan vaksin HiB saat usia 2, 3, 4 bulan. Dosis ke empat diberikan saat anak berusia 18 bulan.
6. PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine atau Vaksin Pneumokokus)
Untuk mencegah penyakit meningitis, pneumonia, dan septikemia. Vaksin diberikan saat usia 2, 4 dan 6 bulan dengan booster pada umur 12 -15 bulan. Pada orang dewasa, vaksin pneumococcal Conjugate (PVC13) dapat diberikan pada usia 50 tahun sedangkan vaksin Pneumococcal Polysaccharide (PPSV23) diberikan pada usia 60 tahun ke atas.
7. Rotavirus
Rotavirus merupakan virus yang menyebabkan diare atau gangguan pencernaan berat pada anak. Jenis vaksin anak ini diberikan sebanyak 3 kali hingga anak berusia 3-6 bulan.
8. Measles, Mumps, and Rubella (MMR)
Vaksin MMR diberikan untuk mencegah penyakit campak, gondongan dan rubella. Pada usia 9 bulan diberikan vaksin MR. Bila sampai umur 12 bulan belum mendapat vaksin MR, dapat diberikan MMR. Umur 18 bulan berikan MR atau MMR. Umur 5 – 7 tahun berikan MR (dalam program BIAS kelas 1) atau MMR. Pada orang dewasa, bila belum pernah diberikan vaksin pada masa kanak-kanak maka diberikan 2 dosis MMR, dengan jeda minimal 28 hari. Bila sudah pernah, diberikan 1 dosis MMR saja.
9. Varicella Pada Anak dan Dewasa
Vaksin yang dapat mencegah terjadinya penyakit cacar air dan herpes zooster di kemudian hari. Vaksin ini dapat diberikan pada usia 12-18 bulan. Pada usia 1 – 12 tahun diberikan 2 dosis dengan interval 6 minggu sampai 3 bulan. Usia 13 tahun atau lebih dengan interval 4 sampai 6 minggu. Untuk dewasa dapat diberikan 2 dosis dengan interval 4-8 minggu.
10. Hepatitis A Pada Anak dan Dewasa
Jenis vaksin ini dapat mencegah virus Hepatitis A yang menginfeksi organ liver/ hati. Hepatitis bisa menyebabkan penyakit kuning dan kejang pada anak. Pada anak, vaksin hepatitis A dapat diberikan sebanyak 2 dosis, dari usia 1 tahun dan diulangi 6-12 bulan setelahnya. Sedangkan, untuk orang dewasa vaksin hepatitis A sangat dianjurkan bagi seseorang yg sering berpergian/ pelancong dan penjamah makanan (food handler). Hepatitis A pada dewasa umumnya diberikan sebanyak dua kali suntikan, dengan jarak minimal 6 bulan.
11. Tifoid Pada Anak dan Dewasa
Tifoid adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi yang dapat menyebabkan demam pada anak dan dewasa. Vaksin ini dapat diberikan mulai dari usia 2 tahun dan dapat diulangi setiap 3 tahun.
12. Japanese Encephalitis (JE) Pada Anak dan Dewasa
JE adalah penyakit akibat infeksi virus Japanese Encephalitis yang ditularkan oleh nyamuk. Penyakit ini dapat menyebabkan radang otak, kecacatan, hingga kematian. Vaksin ini daapt diberikan bila anak tinggal di daerah endemis atau bila akan berpergian ke daerah endemis. Vaksin dapat diberikan mulai usia 9 bulan di daerah endemis atau yang akan bepergian ke daerah endemis. Booster diberikan 1 – 2 tahun kemudian.
3. Dengue Pada Anak
Untuk mencegah penyakit demam berdarah dengue (DBD). Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti.
15. Influenza Pada Anak dan Dewasa
Vaksin influenza merupakan vaksin yang dapat mencegah terjadinya penyakit flu. Vaksin ini dapat dilakukan mulai anak usia 6 bulan hingga lansia. Vaksin Influenza disarankan untuk Ibu hamil, para pelancong (traveller), calon jemaah umroh/haji, seseorang dengan komorbid, dan lainnya. Vaksin ini sebaiknya diberikan setiap satu tahun sekali.
16. HPV (Human Papilloma Virus) Pada Anak dan Dewasa
Vaksin yang dapat melindungi tubuh dari infeksi human papillomavirus (HPV). Vaksinasi ini bermanfaat untuk mencegah kanker di area kelamin dan organ reproduksi, seperti kanker serviks dan penularan kondiloma akuminata/kutil kelamin. Dapat diberikan pada anak perempuan mulai usia 9 tahun. Pada orang dewasa dapat diberikan untuk perempuan dan laki-laki sebanyak 3 dosis, dengan interval diantaranya.
17. Meningitis Pada Dewasa
Vaksin yang dapat melawan bakteri penyebab penyakit meningitis. Vaksin ini diberikan kepada calon jemaah haji/umrah dan calon pelancong ke negara-negara tertentu, sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Vaksin disarankan untuk diulangi setiap 2 tahun.
18. Yellow Fever Pada Dewasa
Vaksin yellow fever merupakan vaksin yang bertujuan untuk mencegah penyakit demam berdarah yang menyebabkan demam kuning. Vaksin ini hanya diberikan kepada calon pelancong ke negara-negara tertentu.
19. COVID-19 Pada Anak dan Dewasa
Vaksin yang bertujuan melindungi tubuh dari infeksi COVID-19. Vaksin ini merupakan vaksin yang wajib dilakukan sejak masa pandemi COVID-19. Masih adanya temuan kasus COVID-19 di masyarakat membuat vaksin ini wajib dilakukan untuk anak dan dewasa
Jangan sampai melewatkan vaksinasi wajib/dasar pada Anak dan vaksinasi lanjutan/ tambahan yang disarankan untuk Anak dan Dewasa. Kesehatan anda adalah yang utama, Segera lakukan vaksinasi dan konsultasikanlah dengan Dokter Anda.
Referensi
- Buku Ajar Imunisasi. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan. 2014
- Chen, X., Huang, H., Ju, J. et al. Impact of vaccination on the COVID-19 pandemic in U.S. states. Sci Rep 12, 1554 (2022). https://doi.org/10.1038/s41598-022-05498-z
- Studi Terbaru: Vaksin COVID-19 Efektif Mencegah Perawatan dan Kematian. 2021. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20210812/4238277/studi-terbaru-vaksin-covid-19-efektif-mencegah-perawatan-dan-kematian/
- Sistem Kewaspadaan Penyakit di Rumah Sakit Cegah Penularan. 2023. https://kesehatan.jogjakota.go.id/berita/id/445/sistem-kewaspadaan-penyakit-di-rumah-sakit-cegah-penularan/
- Jadwal Imunisasi Dewasa. Rekomendasi Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI Tahun 2020. 2021.
- Jadwal Imunisasi Anak Usia 0-18 Tahun. Rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia 2020. 2020.